Pages

Senin, 18 April 2011

Konsep Dasar Sistem 2

KONSEP SISTEM INFORMASI

DEFINISI SISTEM LUDWIG VON BARTALANFY
Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan. ANATOL RAPOROT. Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain. L. ACKOF. Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.
Syarat -syarat system :
1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan.
2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.
4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari pada elemen sistem.
5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.

SECARA GARIS BESAR, SISTEM DAPAT DIBAGI 2 :

a. SISTEM FISIK ( PHYSICAL SYSTEM ): Kumpulan elemen-elemen/ unsur-unsur yang saling berinteraksi satu sama lain secara fisik serta dapat diidentifikasikan secara nyata tujuan - tujuannya. Contoh : - Sistem transportasi, elemen : petugas, mesin, organisasi yang menjalankan transportasi. - Sistem Komputer, elemen : peralatan yang berfungsi bersama-sama untuk menjalankan pengolahan data.
b. SISTEM ABSTRAK ( ABSTRACT SYSTEM): Sistem yang dibentuk akibat terselenggaranya ketergantungan ide, dan tidak dapat diidentifikasikan secara nyata, tetapi dapat diuraikan elemennnya. Contoh : Sistem Teologi, hubungan antara manusia dengan Tuhan.


KLASIFIKASI SISTEM
A. DETERMINISTIK SISTEM. Sistem dimana operasi-operasi (input/output) yang terjadi didalamnya dapat ditentukan/ diketahui dengan pasti. Contoh : - Program komputer, melaksanakan secara tepat sesuai dengan rangkaian instruksinya. - Sistem penggajian.

B. PROBABILISTIK SISTEM. Sistem yang input dan prosesnya dapat didefinisikan, tetapi output yang dihasilkan tidak dapat ditentukan dengan pasti; (Selalu ada sedikit kesalahan/penyimpangan terhadap ramalan jalannya sistem). Contoh : - Sistem penilaian ujian - Sistem pemasaran.

C. OPEN SISTEM. Sistem yang mengalami pertukaran energi, materi atau informasi dengan lingkungannya. Sistem ini cenderung memiliki sifat adaptasi, dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga dapat meneruskan eksistensinya. Contoh : - Sistem keorganisasian memiliki kemampuan adaptasi. (Bisnis dalam menghadapi persaingan dari pasar yang berubah. Perusahaan yang tidak dapat menyesuaikan diri akan tersingkir)

D. CLOSED SISTEM. Sistem fisik di mana proses yang terjadi tidak mengalami pertukaran materi, energi atau informasi dengan lingkungan di luar sistem tersebut. Contoh : - reaksi kimia dalam tabung berisolasi dan tertutup.

E. RELATIVELY CLOSED SISTEM. Sistem yang tertutup tetapi tidak tertutup sama sekali untuk menerima pengaruh-pengaruh lain. Sistem ini dalam operasinya dapat menerima pengaruh dari luar yang sudah didefinisikan dalam batas-batas tertentu . Contoh : Sistem komputer. (Sistem ini hanya menerima masukan yang telah ditentukan sebelumnya, mengolahnya dan memberikan keluaran yang juga telah ditentukan sebelumnya. tidak terpengaruh oleh gejolak di luar sistem).

F. ARTIFICIAL SISTEM.
Sistem yang meniru kejadian dalam alam. Sistem ini dibentuk berdasarkan kejadian di alam di mana manusia tidak mampu melakukannya. Dengan kata lain tiruan yang ada di alam. Contoh : - Sistem AI, yaitu program komputer yang mampu membuat computer seolah-olah berpikir. - Sistem robotika. - Jaringan neutral network.

G. NATURAL SISTEM. Sistem yang dibentuk dari kejadian dalam alam. Contoh : - laut, pantai, atmosfer, tata surya dll.

H. MANNED SISTEM. Sistem penjelasan tingkah laku yang meliputi keikut sertaan manusia. Sistem ini dapat digambarkan dalam cara-cara sebagai berikut :
1. Sistem manusia-manusia. Sistem yang menitik beratkan hubungan antar manusia.
2. Sistem manusia-mesin. Sistem yang mengikutsertakan mesin untuk suatu tujuan.
3. Sistem mesin-mesin. Sistem yang otomatis di mana manusia mempunyai tugas untuk memulai dan mengakhiri sistem, sementara itu manusia dilibatkan juga untuk memonitor sistem. Mesin berinteraksi dengan mesin untuk melakukan beberapa aktifitas. Pengotomatisan ini menjadikan bertambah pentingnya konsep organisasi, dimana manusia dibebaskan dari tugas-tugas rutin atau tugas-tugas fisik yang berat. Perancang sistem lebih banyak menggunakan metode " Relatively Closed dan Deterministik Sistem ", karena sistem ini dalam pengerjaannya lebih mudah meramalkan hasil yang akan diperoleh dan lebih mudah diatur dan diawasi. Contoh : Pada bidang sistem informasi, faktor komputer dan program computer biasanya " Relatively Closed dan Deterministik ", tetapi faktor manusia sebagai pengelolanya adalah " Open dan Probabilistik Sistem ".

METODE SISTEM. A. BLACKBOX APPROACH.
Suatu sistem dimana input dan outputnya dapat didefinisikan tetapi prosesnya tidak diketahui atau tidak terdefinisi. Metode ini hanya dapat dimengerti oleh pihak dalam ( yang menangani ) sedangkan pihak luar hanya mengetahui masukan dan hasilnya. Sistem ini terdapat pada subsistem tingkat terendah.
Contoh : - bagian pencetakan uang, proses pencernaan.

B. ANALITYC SISTEM.
Suatu metode yang mencoba untuk melihat hubungan seluruh masalah untuk menyelidiki kesistematisan tujuan dari sistem yang tidak efektif dan evaluasi pilihan dalam bentuk ketidak efektifan dan biaya.
Dalam metode ini beberapa langkah diberikan seperti di bawah ini :
a. menentukan identitas dari sistem. - sistem apa yang diterapkan. - batasannya. - apa yang dilaksanakan sistem tersebut.
b. menentukan tujuan dari sistem. - output yang dihasilkan dari isi sistem. - fungsi dan tujuan yang diminta untuk mencoba menanggulangi ingkungan.
c. - bagian-bagian apa saja yg terdapat dalam sistem dan apa tujuan dari masing-masing bagian tersebut. - tujuan masing-masing bagian sistem harus jelas. - cara apa yang digunakan subsistem untuk berhubungan dengan subsistem lain.
d. bagaimana bagian-bagian yang ada dalam sistem itu saling berhubungan menjadi satu kesatuan.

ANALISIS SISTEM Analisis Sistem dapat didefinisikan sebagai : “Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagianbagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan”.
Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.

A. Langkah-langkah di Analisis Sistem : Langkah-langkah di dalam tahap analisis sistem hampir sama dengan langkahlangkah yang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan di tahap perencanaan sistem. Perbedaannya pada analisis system ruang lingkup tugasnya lebih terinci.

B. Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh Analis Sistem Yaitu sbb:
1. Identify, Yaitu mengidentifikasikan masalah - Mengindentifikasikan penyebab masalah - Mengidentifikasikan titik keputusan - Mengidentifikasikan personil-personil kunci
2. Understand, Yaitu memahami kerja dari sistem yang ada - Menentukan jenis penelitian - Merencanakan jadual penelitian - Mengatur jadual wawancara - Mengatur jadual observasi - Mengatur jadual pengambilan sampel - Membuat penugasan penelitian - Membuat agenda wawancara - Mengumpulkan hasil penelitian
3. Analyze, Yaitu Menganalis Sistem - Menganalisis kelemahan Sistem - Menganalisis kebutuhan Informasi pemakai / manajemen
4. Report, Yaitu membuat laporan hasil analisis
Tujuan : - Pelaporan bahwa analisis telah selesai dilakukan - Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen - Meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak manajemen - Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya .

PERANCANGAN SISTEM Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk system tersebut. Tahap ini disebut dengan perancangan sistem .

A. Perancangan sistem dapat dibagi dalam dua bagian yaitu :
1. Perancangan sistem sec.umum/perancangan konseptual, perancangan logikal/perancangan sec.makro
2. Perancangan sistem terinci / perancangan sistem secara phisik.

B. Perancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut ini :
1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem
2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi
4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
5. Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesalahan yang utuh dan berfungsi
6. Termasuk menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu system

C. Tahap perancangan sistem mempunyai 2 tujuan utama yaitu :
1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.

D. Perancangan sistem secara umum Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Desain system secara umum merupakan persiapan dari desain secara terinci.
Desain secara umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistim informasi yang akan didesain secara rinci. Desain terinci dimaksudkan untuk pemrogram computer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem. Tahap desain sistem secara umum dilakukan setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan dan hasil analisis disetujui oleh manajemen. Pada tahap desain secara umum, komponen-komponen sistem informasi dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasi kepada user bukan untuk pemrogram. Komponen sistem informasi yang didesain adalah model, output, input, database, teknologi dan kontrol.


I. KOMPONEN SISTEM INFORMASI
John Burch dan Gary Grudnitski [Jogiyanto:1999, Hal.12] Sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen. Komponen-komponen tersebut disebut dengan Blok Bangunan (Building Block).
a. Blok Masukan ( Input Block) Merupakan masukan (input) yang mewakili data yang dimasukan kedalamsisten informasi. Masukan disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang dimasukan, dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
b. Blok Model (Model Block) Blok Model terdiri 3 (tiga) komponen yaitu : - Kombinasi Prosedur - Logika - Model Matematik Ketiga komponen ini digunakan untuk memanipulasi data masukan dan data yang tersimpan didalam database dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian, yaitu : - Perangkat Lunak (Software) - Perangkat Keras (Hardware) - Teknisi (Humanware atau Brainware)

c. Blok BasisData (Database Block) Basisdata (Database) merupakan kumpulan dari data atau tabel-table yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, sehingga dapat dipergunakan dengan cepat dan mudah. Database diakses dan dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak yang disebut dengan Database Management System (DBMS)
d. Blok Kendali (Control Block) Pengendalian pada sistem informasi sangat diperlukan, harus dirancang dan diterapkan untuk lebih meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah, atau bila telah terjadi kesalah-kesalahan bisa lebih cepat diatasi. Beberapa hal yang dapat merusak sistem informasi, yaitu : - Bencana Alam - Kebakaran / Api Temperatur - Banjir / Air - Debu - Kecurangan-kecurangan / Korupsi - Ketidak Efesienan - Sabotase - Kegagalan Sistem itu Sendiri

II. TIPE SISTEM INFORMASI Terdapat 3 (tiga) Tipe Sistem Informasi, yaitu : Decision Support System, Manajemen Information System dan Data Processing System.

I. PENTINGNYA INFORMASI DAN IT Menurut Robert A. Leitch [J ogiyanto: 1999. haLll] Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-Iaporan yang diperlukan.
II. PERANAN IT DALAM DIGITAL EKONOMI Ciri ekonomi di era Networked Intelligence (komputasi (komputer, piranti lunak, jasa), komunikasi (telefoni, kabel, satelit, jaringan nirkabel), dan content (hiburan, penerbitan, penyedia informasi)ini disebut sebagai ekonomi digital (digital economy). Sebagaimana disebutkan diatas, pada era ekonomi sebelumnya arus informasi mengalir secara fisik: tunai, cek, surat tagihan, laporan, rapat, panggilan telpon secara analog, transmisi radio atau televisi, cetak biru, peta, foto-foto ataupun iklan-iklan selebaran. Di era ekonomi aliran baru, berbagai bentuk informasi berubah menjadi digital – informasi disimpan dalam bentuk data bit. Melalui penggunaan kode binari pada komputer, komunikasi dan informasi pun menjadi digital ones dan zeros. Kerja sama stasiun-stasiun televisi besar itu dilakukan dan diakses oleh televisi-televisi lokal di berbagai negara. Mereka saling mendukung pengambilan gambar acara yang diminati pemirsa dunia itu. Kendati demikian mereka masih tetap bersaing. Yang di Indonesia misalnya, Indosiar menambahnya dengan teks terjemahannya. Sedangkan SCTV tidak memakai terjemahan tapi menghadirkan banyak komentar dari pembawa acara dan tokoh-tokoh yang dihadirkan. Contoh kasus diatas memperlihatkan bahwa lingkungan bisnis yang tak pasti telah memaksa setiap pelaku bisnis untuk mencari segala cara dan upaya untuk bertahan. Kalau memang berkompetisi sudah tak memungkinkan lagi, memang lebih baik bekerja sama. Meminjam istilah beberapa praktisi bisnis, menghadapi pesaing tidak selalu harus dengan persaingan frontal. Tetapi perlu dipertimbangkan berbagai alternatif kerja sama yang memungkinkan memperoleh manfaat dan mengurangi ketidakpastian usaha. Inilah yang kemudian disebut sebagai co-opetition. Sebagian orang mengartikan co-opetition sebagai kerja sama dari berbagai perusahaan yang saling bersaing untuk mendapatkan manfaat bersama baik di bidang pengadaan sumber daya, penelitian, pengembangan, maupun pengaturan pasar. Cepatnya perubahan dunia, teknologi baru, dan kompetisi yang makin tajam juga mendorong makin populernya terminologi co-opetition ini.

a. Decision Suport System DSS dibuat dengan tujuan sebagai suatu cara untuk memenuhi kebutuhan membuat keputusan yang spesifik untuk memecahkan permasalahan yang spesifik DSS menyediakan informasi pemecahan masalah, maupun kemampuan komunikasi dalam memecahkan masalah semi-terstruktur. Informasi yang dihasilkan dalam bentuk laporan periodeik dan khusus dan output dari model matematika dan sistem pakar. Penambahan terbarn pada konsep DSS adalarn sistem pendukung keputusan kelompok (Group Decision Support System ). DSS digunakan untuk perencanaan strategi organisasi.

Peter G. W. Keen dan Scoot Morton mendefinisikan 3 (tiga) tujuan yang harns dicapai DSS, yaitu : - Membantu manajemen membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur. - Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya. - Meningkatkan efektifitas pengarnbilan keputusan manajer daripada efesiensinya.

Ketiga tujuan diatas berhubungan dengan 3 (tiga) prinsip dasar konsep DSS, yaitu:
1. Struktur Masalah DSS diarahkan pada area tempat sebagian besar masalah berada.
2. Dukungan Keputusan Manajer dan komputer bekerjasama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada diarea semi-terstruktur yang luas.
3. Efektivitas Keputusan Ketika manajer membuat keputusan tidak selalu mencapai yang terbaik, akan tetapi dalam banyak kasus manajerlah yang memutuskan altematif mana yang terbaik. Manajer menggunakan pertimbangan dalam menentukan kapan suatu keputusan akan berkontribusi ada suatu solusi masalah. Disinilah letak manfaat utama menggunakan DSS adalah keputusan yang lebih baik lagi.

b. Management Information System. Management Information System atau Sistem Informasi Manajemen didefinisikan suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Sistem Informasi Manajemen ditujukan untuk. memenuhi kebutuhan atau dalam subunit organisasional perusahaan. Sistem Informasi Manajemen digunakan untuk mendukung fungsi manajemen tingkat menengah. Berikut beberapa tujuan umum Sistem Informasi Manajemen : - Menyediakan informasi yang dipergunakan didalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen. - Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan. - Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perIu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).

c. Data Processing System Data Processing System biasa digunakan oleh Low Manajer atau Manajer Tingkat Bawah didalam memproses pengolahan data menjadi hasil yang akurat Sebelum data bisa diproses oleh komputer yang pertama adalah data harus diubah menjadi format yang dapat dimengerti oleh mesin format.. Ketika data sudah menjadi format digital berbagai prosedur dapat diterapkan pada data tersebut untuk mendapatkan informasi. Pengolahan data meliputi semua proses dari Masukan Data hingga Data Mining.c.
Blok Keluaran (Output Block) Hasil dari Sistem Informasi merupakan keluaran yang berupa Informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi (Technology Block) Merupakan toolbox didalam sistem informasi dan teknologi digunakan untuk : - Menerima Masukan. - Menjalankan Model - Menyimpan dan Mengkases Data - Menghasilkan dan mengirimkan keluaran - Membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More